Sigit Purnomo : Wakil Kepala Daerah Ibarat Istri Dalam Rumah Tangga Hamdam Ikuti Workshop Forwakada se Indonesia
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]
lensabalikpapan.com/- JAKARTA, Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam ikuti Workshop tentang peran Wakil Kepala Daerah dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah Daerah yang digelar oleh Forum Wakil Kepala Daerah ( Forwakada) Indonesia bekerjasama dengan Prajatama Consulting, Jumat, (21/2) di Hotel Mercure Harmoni Jakarta. Workshop ini berlangsung selama dua hari dibuka langsung oleh Sekjen Forwakada Indonesia, Sigit Purnomo atau yang lebih dikenal dengan Pasha Ungu ini.
Dalam sambutannya Sigit Purnomo mengatakan bahwa dirinya berharap melalui kegiatan Workshop yang digelar tersebut mampu memberikan nilai-nilai positif bagi seluruh peserta yang merupakan Wakil kepala daerah di seluruh Indonesia tersebut.
Wakil Walikota Palu ini mengatakan bahwa peran seorang wakil kepala daerah diibaratkan dalam sebuah rumah tangga adalah sebagai seorang istri. Tugas utamanya adalah membantu tugas-tugas seorang kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahan.
Oleh karenanya kata mantan vokalis Band Ungu ini, dalam suatu rumah tangga tentu harus dan wajib adanya keharmonisan. Jika itu tidak dapat dilakukan, pastilah pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat tidak optimal
dalam suatu daerah.
“Kuatnya seorang wakil adalah gambaran kuatnya pemerintahan itu sendiri. Oleh karenanya dibutuhkan suatu keharmonisan yang harus selalu terjaga sehingga roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Saya juga adalah seorang wakil, ” ungkapnya sambil tersenyum.
Namun faktanya dalam tatanan pemerintahan di Indonesia saat ini lanjut Sigit, komitmen pasangan kepala daerah ketika akan maju dulu banyak yang tidak dapat dipertahankan dalam kepemimpinannya. Dalam tatanan kepemimpinan di suatu daerah bahkan mereka yang awalnya merupakan satu visi dan misi pun dapat saling bertentangan.
“Bahkan ada yang baru satu tahun menjabat sebagai pasangan kepala daerah mereka sudah tidak harmonis lagi, ” ujarnya.
Sementara itu dalam sesi diskusi Wakil Bupati PPU, Hamdam mengatakan bahwa dirinya bersyukur struktur kepemimpinan di lingkungan Kabupaten PPU selalu berjalan dengan baik dan harmonis. Olehkarenanya pelaksanaan berbagai pembangunan di daerah ini dapat terlaksana sesuai apa yang diharapkan. Bahkan Kabupaten PPU saat ini tambah Hamdam, merupakan salah satu kabupaten yang telah ditunjuk sebagai lokasi utama bagi Ibu Kota Negara (IKN) oleh presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Pemimpin adalah contoh bagi masyarakatnya. Oleh karenanya hal-hal positif harus mampu kita lakukan dalam tatanan pemerintahan. Jika dalam suatu daerah pemimpin mereka tidak harmonis, lantas apa yang dapat dicontohkan kepada masyarakat, ” kata Hamdam.
Dalam kesempatan ini Hamdam juga berharap ada keadilan dari pemerintah pusat bagi Kabupaten PPU, salah satunya tentang pembagian bagi hasil migas yang dilakukan pemerintah pusat kepada PPU selama ini.
” Tidak terlalu berlebihan, kami cukup diberi 40 persen oleh pusat dari pembagian hasil migas itu sudah bersyukur sekali, ” ujarnya.
Hamdam juga mengeluhkan dalam beberapa waktu terakhir ini PPU selalu disibukkan dengan banyaknya tamu dari pusat yang datang ke calon IKN di PPU. Namun faktanya pemerintah pusat tidak menganggarkan tentang kegiatan-kegiatan tersebut di Kabupaten PPU sehingga daerah terlalu kesulitan untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
” Kabupaten PPU ini merupakan calon IKN, harusnya mulai saat ini pemerintah pusat sudah harus memberikan alokasi khusus bagi daerah sehingga kegiatan -kegiatan di daerah ini dapat terlaksana dengan baik, “tutupnya.
(Team)
Editor : lensabalikpapan
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
5