“Bupati Abdul Gafur Mas’ud Ikuti Ritual Adat Tambak Pulut dan Tepung Tawar, Sambut Ibu Kota Baru Di Tanah Benuo Taka”
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]
lensabalikpapan.com/(28/08/2019) PENAJAM- Lembaga Adat Paser (LAP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menggelar ritual adat Tambak Pulut dan Tepung Tawar dalam rangka syukuran atas dipilihnya Kabupaten PPU sebagai salah satu lokasi Ibu kota Negara Republik Indonesia. Ritual dari suku tertua di PPU ini digelar di pelataran Kantor Bupati PPU, Kilometer 09 Nipah-nipah, Rabu (28/8) siang.
“Dulu orang-orang tua kita di PPU memang pernah mengatakan keinginannya agar pusat pemerintahan RI ada di PPU, dan Alhamdulillah akhirnya keinginan itu menjadi kenyataan kami sangat bersyukur sekali, tentunya ini berkat doa- doa baik orang tua kami disini yang masih hidup maupun yang telah meninggalkan kami,” kata AGM (Abdul Gafur Mas’ud) disela-sela kegiatan ini.
Bupati AGM juga menjelaskan bahwa suku asli yang ada di PPU menyambut baik terhadap pendatang dan bisa menjaga keseimbangan apalagi di PPU banyak suku dari luar yang sudah berpuluh-puluh tahun bahkan beratus-ratus tahun tinggal bersama masyarakat asli yang ada di PPU.
“Di PPU insya Allah akan hidup rukun damai. Benuo Taka ini gambaran kecil Indonesia, semua suku ada di sini dan masyarakat asli PPU welcome terhadap pendatang,” pungkasnya.
Ketika ditanya terkait lahan, AGM menjelaskan bahwa hal itu tinggal tunggu perintah dari Presiden Joko Widodo dan tentunya sudah ada kajian dari Bappenas dan tim ahli mereka. Namun ini masih dirahasiakan karena pasti akan menimbulkan plus-minusnya, tak menutup kemungkainan akan banyak muncul makelar tanah sehingga tim dari pemerintah pusat belum mengumumkan letak persisnya ibukota, tapi sudah mengumumkan letaknya adalah di Kabupaten PPU.
Bupati AGM mengatakan bahwa seluruh wilayah Kabupaten PPU yang memiliki lahan seluas 3.333 Km persegi terdiri dari empat kecamatan adalah lahan yang siap untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas ibukota Negara. Masyarakat Kalimantan Timur khususnya Kabupaten PPU tambah dia, sangat antusias menyambut keberkahan ini dan akan menjadi catatan tinta emas bagi bangsa dari Presiden RI Joko Widodo.
” Pemindahan Ibukota ini saya yakini akan membawa peradaban baru kepada bangsa Indonesia dan akan menjadi peradaban yang baru di dunia,” tuturnya.
Saat ditanya tentang letak persis ibukota apakah di Sepaku atau Sotek, Bupati menjawab bahwa kabupaten PPU itu terdiri dari 4 kecamatan, yakni Kecamatan Penajam, Waru, Sepaku dan Babulu. Semua wilayah kecamatan tersebut layak ditempati dimana saja, bukan hanya sepaku ataupun Sotek, karena letak geografis Kabupaten PPU tepat berada diantara Indonesia Timur dan Indonesia Barat.
Ia juga mengatakan bahwa ketika telah dibangunnya seluruh infrastruktur bagi ibukota, bupati meyakinkan kepada masyarakat tidak ada penggusuran yang akan dilakukan dilingkungan masyarakat, karena wilayah PPU memang sebagian besar wilayahnya masih terdiri dari lahan kosong.
“Kita tahu PPU itu masih sepi, artinya lahan yang tersedia masih sangat banyak. Dari luas 3.333 Km Persegi penduduk PPU hanya 170 ribu jiwa, kecamatan Penajam saja hanya 50 ribu jiwa, Kecamatan Waru 11 ribu jiwa, Kecamatan Babulu 27 ribu jiwa dan Sepaku 24 ribu jiwa, jadi pemukiman warga yang mana yang bakal digusur,” kata AGM.
“Tapi kami yakin kalaupun ada rehabilitasi pemukiman warga mestinya masyarakat bersyukur bahkan berterimaksih pada pemerintah pusat karena takkan ada penggusuran, kalau perbaikan itu jelas ada,” tutupnya (Humas) abd
editor : Lensabalikpapan
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
5