Wakil DPRD Kabupaten Klaten, Tertarik Sistem Penerapan PAD Balikpapan

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]

lensabalikpapan.com /- Kamis (5/12/19), Meskipun anggota dewan lagi Bimtek, DPRD kota Balikpapan mendapat kunjungan kerja  DPRD kabupaten Klaten. Kunjungan kerja ini disambut hangat Sekwan Abdul Azis , Pujiono BPKAD, dan Kabag persidangan Asgem Mardi.

Anggota DPRD Kabupaten Klaten, bersama anggota Banggar dan anggota Bapemperda mengatakan tujuan kunjungan kerja ini, untuk study  banding mengenai peningkatan PAD, ungkap Hariyanto Wakil ketua DPRD Kabupaten Klaten sekaligus ketua rombongan.

Tertarik PAD Balikpapan, yang mencapai 715 milyar per tahun, dari pajak hotel dan restoran karena Balikpapan termasuk kota jasa, ingin menerapkan sistem yang ada di kota minyak ini, dan ingin mempraktekan di klaten agar pendapatan disana bertambah.

“Untuk peningkatan PAD Balikpapan terbanyak pada pajak hotel dan restoran, sangat tertarik kaitannya dengan pajak restoran, dengan adanya mesin hasil dan di dalam mesin kas ada timeboxnya ” ujar Hariyanto

Di kabupaten Klaten, sistem elektronika belum di terapkan, dan masih gunakan mesin biasa. Dengan adanya sistem seperti ini, pajak restoran dan hotel tidak bisa menipu.
Di Kabupaten Klaten, sektor PAD terbesar berasal dari Pajak Bumi dan Bangunan.

“Kunjungan kerja ini untuk mengetahui PAD di kota balikpapan yang berkisar 715 milyar, sedangkan PAD di klaten hanya mencapai target 326 milyar, untuk itu ingin mengetahui sistem yang ada di sini”, kata Sekwan Abdullah Azis.

Di sana PAD mungkin hanya dari sektor pertanian, dan pajak bumi bangunan sedangkan Balikpapan dari sektor pajak restoran dan hotel, tutupnya.

(Thina)
Editor : lensabalikpapan

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]