RDP Disporapar Balikpapan,dengan Komisi II DPRD Balikpapan Membahas Anggaran Sektor Pariwisata yang rendah
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]
lensabalikpapan.com/- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan Melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP)bersama Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan,Selasa (29/10)
Rapat ini menindaklanjuti kunjungan kerja ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Khususnya untuk kepariwisataan oleh Komisi II lalu.
Riri Saswita Diano Ketua Komisi II DPRD Balikpapan mengatakan bahwa Anggaran Sektor Pariwisata cukup rendah .
“Anggaran sektor pariwisata ,cukup rendah hanya mencapai Rp10 miliar untuk 4 program dan 15 kegiatan,Itu lebih kecil dari bidang kepemudaan yang sampai Rp15 miliar, Ungkapnya”
Sementara itu dikatakan nya anggaran untuk studi banding dan promosi wisata hanya berkisar Rp250 juta.
“Gimana bisa mengembangkan kepariwisataan, anggarannya saja nggak cukup, paling sudah habis untuk dua sampai tiga kali berangkat, kami sangat prihatin,Terlebih Bidang Kepariwisataan hanya mengelola Pantai Manggar dengan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp3,5 miliar. Sedangkan destinasi lainnya dikelola oleh pihak swasta,Sekarang baru tercapai Rp2,7 miliar dan waktu tersisa cuma sekitar 2 bulan. Makanya kami komitmen untuk bersinergi guna menunjang pariwisata, terutama dari segi anggaran,Jelasnya”
Sarana dan prasarana yang terdapat di Pantai Manggar. Diantaranya unit pengangkut sampah yang cuma ada satu unit pickup,tidak luput menjadi perhatian oleh Komisi II DPRD Balikpapan.
“Padahal berton-ton sampah diangkut di sana. Gimana mau bicara kebersihan. Makanya kami RDP untuk membahasa persoalan ini Ujarnya”
Untuk diketahui Komisi II akan mengagendakan peninjauan untuk melihat secara langsung persoalan kepariwisataan di Pantai Manggar,Riri mengungkapkan bahwa Sektor Pariwisata sangat kurang Perhatian.
“Mestinya lapak-lapak pedagang di sana bisa ditata, tampilannya diseragamkan supaya terlihat rapi. Tapi kalau diusir-usir, ya pedagang pasti marah karena menyangkut piring nasi mereka,Kami pasti bantu anggaran untuk menambah sarana dan promosi pawisata”Tutupnya.
(Eci)
Editor : lensabalikpapan
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
5