Pembentukan Kampung Siaga Covid -19, Butuh Gelontoran Dana PEMKOT, Jangan Bebankan Masyarakat.
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]
lensabalikpapan.com/- Segala upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau COVID-19 dari Social Phisicall Distancing dengan melakukan berbagai aktivitas dari rumah. Hingga, pembentukan Kampung Siaga COVID-19 (KSC-19).
Anggota Komisi lll DPRD Kota Balikpapan Taufik Qul Rahman menanggapi permasalahan ini, Dengan dibentuknya Kampung siaga dinilai sangat baik dan bagus, dimana setiap Kelurahan diharuskan memiliki satu kampung siaga, dengan adanya kampung siaga ini , setiap RT dapat melakukan monitoring langsung oada warganya.
“Pemkot seharusnya memperhatikan dan membantu khususnya bagaiman cara pembentukan kampung siaga COVID-19 di setiap Kelurahan ini, dan darimana anggaran digelontorkan. Jangan malah jadi beban swadaya masyarakat, ini yang penting, kalau saat ini kampung siaga tidak memiliki anggaran, trus mau cari kemana mereka sama aja menyusahkan masyarakat lagi,” ungkapnya, Senin (6/4/2020).
Taufik menjelaskan adanya kampung siaga dapat membatu Pemerintah kota dan sebagai garda terdepan dalam menangani COVID-19 Balikpapan,” ujar putra kilat.
“Pemerintah kota wajib memperhatikan satgas di setiap kelurahan. Fokus terhadap pembentukan kampung siaga di setiap kelurahan, dan yang mengetahui pendatang adalah RT beserta warga tersebut. Agar pemutus mata rantai corona cepat diatasi dan diketahui”, Harap Taufik.
Dirinya mengatakan Sekarang saatnya bagaimana caranya Pemkot bisa membantu anggaran kepada kampung siaga di setiap kelurahan, karena kampung siaga selalu aktif 1×24 jam.
“Tim satgas COVID-19 kampung siaga di kelurahan mau cetak banner masing-masing RT dan beli Alat Tulis Kantor (ATK) harus patungan pakai swadaya warga. Dan seharusnya setiap kampung siaga itu memiliki Alat Pelindung Diri (APD) dan Masker itu harus ada, jika salah satu dari warga tersebut ada indikasi COVID-19, satgas itulah garda terdepan sebelum tim medis datang,” paparnya.
Di Tiap kelurahan satu Kampung siaga dibentuk oleh Pemkot, tolong anggaran di fokuskan ke mereka para satgas garda terdepan sebagai pemutus mata rantai penyebaran virus corona,” tuturnya.
Pemkot seharusnya beri pembekalan bagi satgas civid -19 di kampung siaga covid-19, para anggota satgas COVID-19 kampung siaga dibekali cara penanganan dan menindak lanjuti pasien yang terpapar virus corona,” tutupnyanya.
(Thina)
Editor : lensabalikpapan
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
5