Masker Langka Dan Mahal, DKK Balikpapapan : Karena Bahan Baku Produksi Masker Kosong.
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]
lensabalikpapan.com/- Selasa (3/3/2020), Wabah Virus corona telah masuk Indonesia setelah dua orang WNI positif dan kini diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Seluruh wilayah di Indonesia meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah corona, termasuk di Balikpapan.
Pernyataan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, bahwa saat ini ada empat orang warga yang sedang diobservasi di rumah sakit dan belum tentu positif,” jelasnya melalui akun instagram pribadinya.
Adanya pernyataan ini berimbas pada penjualan masker yang ada di toko toko atau apotek, yang mengakibatkan konsumen susah memperoleh masker.
Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, menjelaskan mengenai masker, kami juga melakukan pemantauan karena kami sudah menerima informasi bahwa masker susah didapat, kalaupun ada harganya mahal.
” Sampai tadi malam data terakhir yang kami dapatkan adalah bahwa masih ada apotek apotek yang masih ada stok maskernya, mengenai harga tergantung penjualnya, di harga berapa”, ungkap Andi Sri Juliarty.
Menurut Kepala Dinas DKK Andi Sri Juliaty, Adanya kekosongan masker ini, karena memang produksinya yang terhenti karena bahan baku untuk membuat masker itu dari luar negeri sementara penerbangan tertutup, dan kelangkaan masker ini bukan hanya di Balikpapan melainkan di seluruh Indonesia bahkan sampai luar negeri langka dan mahal.
Andi Sri Juliaty mengatakan bahwa Dinas kesehatan kota memiliki stok masker, tetapi pengadaan masker ini sebenarnya bertujuan memang diperuntukan untuk masyarakat yang sakit di puskesmas dan penyakit yang beresiko menular.
” Adanya stok 92.250 masker yang kami laporkan ke bapak walikota, dan penggunaannya jika kota ini dinyatakan KLB ( kejadian luar biasa), jadi mungkin kalaupun akan dibagi oleh bapak walikota nanti pasti ada prioritas”, ujar Andi Sri Juliaty.
Andi Sri Juliaty mengemukan DKK telah menshare informasi informasi media promosi masyarakat jangan panik tidak dapat masker, karena masker bukan prioritas utama kita, prioritas utama kita adalah perilaku hidup bersih sehat.
” DKK juga lakukan share informasi informasi media promosi jangan panik bahwa masker bukan prioritas utama, prioritas utama menjaga kebersihan” ucapnya.
Sri juliaty menyarankan agar cuci tangan sebelum melakukan pekerjaan, batasi kontak dengan orang luar atau orang baru, batasi keluar ke tempat keramaian, dan masker wajib dikenakan pada pasien batuk pilek,pungkasnya.
(Thina)
Editor : lensabalikpapan
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
5