Keluhan Warga Borobudur, Akses Pintu Tembusan Ditutup, Lurah Muara Rapak Lakukan Mediasi.
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]
lensabalikpapan.com/-Senin(2/3/2020), Adanya pelaporan warga, terkait penutupan akses pintu yang ditutup oleh PT. Hasta Nusa selaku pengelola Plaza Muara Rapak, Senin ( 22/2/2020). Penutupan pintu yang dilakukan PT HASTA NUSA ini dikarena keamanan, kerugian pedagang di dalam dan penataan yang menimbulkan banjir.
Lurah Muara Rapak Bima Wibisono mengatakan awalnya kaget dengar askes penutupan pintu ini, pihak PT HASTA NUSA yang diwakili oleh Dodi nemuin saya setelah dari Kapolsek, Rabu (25/2/2020) sampaikan penutupan pintu ini
“Jadi mohon dipertimbangkan lagi oleh pengelola PT HASTA NUSA mengenai akses penutupan pintu ini,
menghimbau untuk dibuka dululah sementara sebelum ada akses yang dimaksud”, jelas Bima di dampingi Babinkamtibnas gede dan Babinsa Windoko.
Menurutnya, Pada saat penutupan Sabtu ( 29/2/2020) jam 8:00 WITA, kami langsung mengadakan rapat jam 14:00 WITA bersama Babinsa dan Babinkamtibnas, Ketua RT dan warga sekitar di kantor kelurahan. Dan menghasilkan Tiga Poin penting, yang akan disampaikan kepada pengelola PT HASTA NUSA, Senin (02/03/2020).
” Pertama akses anak sekolah dan masyarakat yang berada di sekitar Plaza Muara Rapak, kedua membuka sementara akses yang lama ini sebelum adanya akses yang baru dengan menggunakan jam pagi dan siang, ketiga penertiban pedagang di jalan borobudur “, ujar Bima.
Perwakilan pemerintah disini Lurah Muara rapak Bima, memfasilitasi warga dan meminta akses yang representatif, aman ,nyaman kepada pengelola PT.HASTA NUSA.
” Pengelola HASTA meminta Lurah membuatkan surat kesimpulan rapat bahwa menginginkan askes yang representatif”, ucapnya.
Bima mengatakan pada hari ini kita melihat langsung kondisi di lapangan dan menghimbau tiga pilar agar warga tidak lakukan kekerasan.
” Menghimbau warga untuk tidak melakukan kekerasan atau bentuk fisik yang nantinya akan merugikan dan menghimbau agar pihak HASTA memasang spanduk di pintu tersebut”, ungkapnya.
Hasta memberikan solusi keberatan warga, dengan lewat keatas ke jalan utama untuk pejalan kaki dan anak anak sekolah, dan di bantu security untuk pengamanannya, termasuk penyeberangan di gunung pipa dibantu penyebrangannya, sambil menunggu permintaan oleh pengelola ke kantor pusat untuk pembuatan akses yang rencananya pemikirannya akan dibuat dibelakang ramayana, tutur Lurah.
Hasil musywarah lurah, babinsa , babinkamtibnas, pengelola PT HASTA NUSA INDAH , ketua RT terkait dan warga sekitar Senin (2/3/2020), sehubungan tersebut mengajukan kesepakatan kepada pengelola HASTA NUSA , tutur Bima
” Meminta PT HASTA NUSA INDAH cabang Balikpapan untuk segera membuatkan askes jalan alternatif yang lebih reprsentatif
sebagai pengganti akses jalan penghubung rapak plaza dengan jalan borobudur yang ditutup”,pungkasnya.
Disisi lain Pedagang sekaligus warga Fajar menyayangkan apa yang dilakukan oleh pengelola PT HASTA NUSA INDAH, jika akses pintu itu ditutup, timbul masalah keamanan sekolah anak anak. ” Dulu kita yang minta ke pengelola sebelumnya, agar dibukakan akses ke situ tapi sekarang ditutup”,katanya.
Ketua LPM Muara Rapak Aspar, berpendapat semisal dibuat jalan seperti ini di sini tidak setuju karena berbahaya untuk anak anak, dekat paret apalagi kalau hujan deras pasti banjir.
” Saya mohon kepada pihak HASTA tolonglah dipikir pikir dahulu dan keluarnya solusinya kayak apa membuat jalan yang terbaik untuk masyarakat “, tutupnya.
(Thina)
Editor : lensabalikpapan
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
5
1