“Wabup Hamdam Ucapkan Selamat ke Peserta Diklat PIM IV Angkatan IV Tahun 2019”

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]

lensabalikpapan.com/- Jogjakarta. Upacara Penutupan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan IV Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2019 Secara Resmi di tutup Oleh Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM)Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Regional Yogyakarta, Ir. H. Suroyo, M.Si dan dihadiri oleh Wakil Bupati Penajam Paser Utara Ir. H. Hamdam. Acara Penutupan Diklat PIM IV tersebut di laksanakan di Kantor PPSDM Aula Gedung Soekarno-Hatta, Yogyakarta. (Jum’at, 4/10/19).

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Hamdam menyampaikan terimakasih kepada jajaran Pusdiklat PPSDM ini yang telah membantu mendidik para peserta Diklat Kepemimpinan ini. Wabup bersyukur karena hampir semua proyek perubahan yang dibuat oleh peserta, sangat inovatif dan kreatif. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat bagi pemerintah kabupaten Penajam Paser Utara kedepan, khususnya sebagai calon Ibukota Negara kedepan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten.

Lebih lanjut Wabup menyampaikan bahwa keberhasilan para peserta diklat kepemimpinan ini tdk terlepas dr peran para pendidik yg ada di pusdiklat ini.

Wabup Hamdam juga memohon maaf jika selama pelaksanaan kegiatan diklat kepemimpinan ini, para peserta diklat melakukan kesalahan-kesalahan yg tdk sesuai dengan aturan dan kebiasaan yg ada disini. “Atas nama pribadi dan mewakili para peserta diklat saya memohon maaf yg sebesar-besarnya”, ucap Hamdam.

Wabup Hamdam berharap kepada para peserta diklat agar setelah pulang dari pendidikan ini dapat membawa perubahan dan ilmu yang didapat segera diimplementasikan di tempat tugasnya dan tentunya dapat langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Sementara itu, Kepala PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta Ir. H. Suroyo, M.Si menyampaikan bahwa diklat ini merupakan diklat kepemimpinan perubahan, jadi output dari diklat ini adalah untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin perubahan. “Tidak mudah, menjadi pemimpin perubahan. Pola pikir harus berubah agar dapat membawa perubahan yg baik bagi pemerintahan”, terang Suroyo. Perubahan akan tercapai dengan adanya inovasi, namun tentunya perubahan tersebut tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. “Keberanian akan melahirkan ide-ide yang tentu saja akan membawa perubahan”, terang Suroyo. Suroyo juga menyampaikan bahwa dirinya selalu merasa khawatir jika proyek perubahan yang dilakukan oleh para peserta ini akan berakhir seiring dengan selesainya kegiatan diklat ini. Untuk itu, Suroyo berharap kepada para peserta Diklat Kepemimpinan ini untuk harus tetap menjadi pemimpin-pemimpin yg selalu memberikan perubahan, apalagi kab. PPU kedepan direncanakan akan menjadi Ibukota Negara, sehingga membutuhkan para pemimpin yang memiliki banyak ide-ide kreatif dan inovatif, yang akan memberikan perubahan kedepan yang sangat dahsyat. “Kalau tidak berubah, kita semua akan digilas oleh perubahan yg akan terjadi. Dan, perubahan dari daerah menjadi ibukota, tentu saja perubahan ini akan sangat cepat”, tutup Suroyo. (Humas5/Ike)

Editor : lensabalikpapan

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×

Halo!

Selamat datang di Website resmi Media Lensa Balikpapan Online, anda bisa menghubungi kami melalui whatsapp atau mengirimkan email ke lensabalikpapan01@gmail.com

× Apa yang bisa kami bantu?