Kamaruddin : Pertimbangkan Safety, Planning Dan Resiko Kegiatan Sekolah.
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]
lensabalikpapan.com/- Ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman, Yogyakarta, terseret arus deras saat sedang melakukan kegiatan susur sungai, dalam kegiatan Pramuka.
Sebanyak 10 siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti kegiatan susur sungai Pramuka di wilayah outbond Valley Sempor Dukuh, RT03/RW 10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi dikabarkan meninggal dunia pada Jumat sore.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Kamaruddin, menanggapi permasalah yang terjadi di lingkup pendidikan yang mengakibatkan korban anak didik ini.
“Kejadian ini merupakan tanggung jawab sekolah, maka sekolah jika melakukan kegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka itu memang harus melihat sisi aman atau safety nya”, ujar Kamarudin.
Menurut Kamarudin, memaparkan banyak kegiatan ekstrakurikuler yang di lepas begitu saja dan diserahkan kepada pembina tetapi tidak ada pengawasan. Seperti yang kita ketahui, safety harus dipaparkan terlebih dahulu sebelum kegiatan dimulai, planning kegiatan dan resikonya harus di ketahui agar tidak fatal akibatnya.
” Jangan planning tidak ada, resiko tidak dipetakan, main jalankan kegiatan ,dan akhirnya malapetaka seperti ini terjadi”, ucapnya.
Kamaruddin menambahkan bagaimanapun kejadian ini tanggung jawab sekolah dan dijadikan pelajaran bagi semua sekolah.
“Viralkan terus agar sekolah dapat berhati hati dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler apapun agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi” pungkas Kamaruddin.
(Thina)
Editor : lensabalikpapan
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
5