“DPRD bicara pengedaran narkoba yang semakin banyak serta Perlunya Monitoring RT untuk pendatang”

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]

lensabalikpapan.com/- Menjadi Penyanggah ibu kota Bukan sesuatu hal yang mudah, Banyak aksi kejahatan yang mungkin akan terjadi.
Salah satunya adalah, Peredaran barang haram Narkotika dan Obat-obatan (Narkoba) yang marak terjadi Di Wilayah Hukum Kalimantan Timur, Di Balikpapan Khususnya.

Ini menjadikan Perhatian Serius Untuk,Para Aparatur Negara, Pemerintah Kota maupun Stikholder yang ada untuk bersama-sama memerangi Narkoba.

Tidak halnya Puryadi Anggota DPRD kota Balikpapan Komisi IV menyikapi hal tersebut Ia Menghimbau kepada Masyarakat sekitar, untuk waspada kepada Pendatang Baru yang dirasa mencurigakan.

“Kita sebagai masyarakat harus waspada jangan segan-segan, menginformasikan kepada yang terdekat dulu seperti RT, ketika ada pendatang itu harus wajib lapor 1×24 Ungkapnya”

Dirinya meminta agar masyarakat berperan aktif, dan RT pun memonitoring kegiatan pendatang.

“Semisal ada yang mau kos itu ditampung, nah harus tau sebenarnya kegiatannya itu apa, makanya tujuan untuk lapor it agar supaya data nya itu jelas ,kita telusuri dlu kedatangan nya it untuk apa difungsikan peran RT untuk memonitoring warganya Ujarnya”

Untuk diketahui Balikpapan akan mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk antara 800 ribu hingga 1 juta jiwa. Dengan ditetapkannya Ibu Kota Negara (IKN).

Ia menambahkan “Jika tidak maksimal, pasti berdampak buruk, karena narkoba bukan hanya menyasar kalangan dewasa, akan tetapi sudah mulai menyasar kalangan pelajar yang merupakan penerus bangsa, Jelasnya”

(Eci)

Editor : lensabalikpapan

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]