Demo Ormas Balikpapan Tuntut Pekerjakan Tenaga Lokal
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]
lensabalikpapan.com/- Senin (9/12/19), Puluhan ormas unjuk rasa di depan Pemkot Balikpapan, ormas memprotes Pertamina karena tidak transparan dalam perekrutan pekerja lokal dalam proyek RDMP, menuntut keterbukaan Pertamina dalam proses seleksi calon tenaga kerja pada megaproyek Refinery Development Master Plan Refinery Unit (RDMP RU) V Balikpapan.
Mereka menuding Pertamina tidak transparan dalam proses seleksi, buang kesempatan tenaga kerja lokal untuk berkesempatan bekerja dalam proyek perluasan kilang yang saat ini sedang berjalan.
“Tuntutan kami sederhana saja. Kami ingin pekerja lokal diterima bekerja di RDMP,” Koordinator aksi Andin Syamsir yang merupakan ketua Presidium Tim 11 dan ketua Persatuan Ormas Asli Kalimantan (POAK).
Berdasarkan kesepakatan tahun 2018 lalu, antara sejumlah ormas kedaerahan di Kota Balikpapan yang tergabung dalam Persatuan Ormas Asli Kalimantan (POAK) dengan Pertamina RU V Balikpapan disetujui bahwa dalam proses pekerjaan perluasan kilang Balikpapan akan memprioritaskan untuk melibatkan pekerja lokal.
“Kesepakatan tersebut hingga saat ini, belum pernah dihiraukan oleh Pertamina. Karena dari 3.016 orang dari pencari kerja yang diserahkan oleh tim 11 hanya 162 orang yang dilaporkan Disnaker sudah dipekerjakan di proyek RDMP “, ujar Andin.
Menuntut pihak pertamina bahwa akademis di Balikpapan tidak kalah dengan akademis luar Balikpapan. jangan membandingkan aja dan harusnya pertamina beri kesempatan agar tenaga kerja lokal dapat diperkerjakan.
Menurut Andin, permintaan untuk mempekerjakan tenaga kerja lokal merupakan hal yang wajar karena proyek RDMP berlokasi di Balikpapan, kualitas pekerja lokal sebanding dengan tenaga kerja dari daerah lain. Untuk itu ormas yang tergabung dalam tim 11 meminta kepada Pertamina untuk memprioritaskan penerimaan pekerja lokal yang ada di Balikpapan.
Pihak Pertamina tidak ada keterbukaan dalam menerima tenaga kerja dan harusnya melaporkan kepada masyarakat, dan himbauan Disnaker tidak dihiraukan.
(Thina)
Editor : lensabalikpapan
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
5