Shalat IED Dimasjid Diabsen Dibatasi Untuk Pria Sedangkan Ibu dan Anak-Anak Dianjurkan Tetap Sholat Dirumah.

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]

lensabalikpapan.com/- Rapat koordinasi Pemerintah Kota Balikpapan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Balikpapan membahas terkait pelaksanaan sholat Idul Fitri 1441 H ditengah pandemi covid-19.

Tampak hadir dalam rapat Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Binda Kaltim Kolonel Inf Mat Jayus, Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Arm I Gusti Agung Putu Sujarnawa, Danlanal Balikpapan Kolonel Laut (P) Andri Kristianto, Danlanud Dhomber Balikpapan Kolonel Pnb Hendrayansyah, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi, Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Subari, Sekdakot Balikpapan, Sayid M.N. Fadli, Kepala Kemenag Kota Balikpapan H. Alfi Taufiq, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) H. Abdul Muis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan, H. Kasim P, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Balikpapan H.M. Siregar maupun sejumlah tokoh agama.

Termasuk juga hadir Para Asisten Wali Kota Balikpapan, Kabag Kesra Pemerintah Kota Balikpapan, Sugianto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty dan Kepala Kesbangpol Kota Balikpapan I Ketut Rasna.

Pada hari raya Idul Fitri 1441 H mendatang, umat Islam di Balikpapan dapat menjalankan ibadah salat Idul fitri di masjid tetapi wajib mematuhi pengawasan protokol kesehatan yang ditetapkan agar tak semakin memperluas penyebaran COVID-19 di Kota Minyak ini.

” Kita tadi mengadakan pertemuan dan menganjurkan agar masyarakat tetap salat di rumah, tapi kalau masih melaksanakan di masjid harus dengan pengawas yang protokol kesehatan ketat,” jelas Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat jumpa pers di halaman Kantor Wali Kota Balikpapan, Sabtu (16/5/2020).

Rizal menyampaikan dalam pelaksanaan salat Idul Fitri di masjid hanya diperbolehkan bagi jemaah laki-laki. Sementara, untuk wanita dan anak-anak dilarang melaksanakan salat Idul Fitri di masjid.

“Untuk wanita dan anak-anak kami sarankan di rumah saja,” ujarnya.

Hal itu dilakukan untuk menyikapi keterbatasan kapasitas masjid ketika diberlakukan protokol pengaturan jarak di dalam masjid.

Dirinya juga mengimbau kepada jemaah yang berangkat ke masjid dengan  kendaraan roda empat agar dibatasi jumlah penumpangnya, sehingga potensi penyebaran virus corona dapat dikurangi.

” Kalau pun menggunakan transportasi misalnya mobil, dibatasi tidak boleh penuh harus ada jarak. Kemudian setiap jamaah yang masuk harus dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan thermos gun,” ujarnya.

Rizal menjelaskan di setiap masjid harus menyediakan alat pengukur suhu tubuh atau thermogun. Dan bagi jemaah yang suhu tubuhnya diatas 37,5 derajat Celcius, dilarang mengikuti kegiatan salat Idul Fitri berjemaah di masjid begitu juga bagi jemaah yang terindikasi sakit seperti batuk atau pilek.

Dan pengurus masjid diwajibkan menyediakan lembar absensi yang diisi setiap jemaah yang mengikuti salat Idul Fitri di masjid.

” Untuk mempermudah petugas melakukan tracking ketika ada ditemukan jemaah yang diduga terpapar virus corona”, ujarnya

Mengingat meski terjadi penurunan jumlah pasien positif covid-19 karena dari 46 kasus, sudah 29 pasien dinyatakan sembuh dan tersisa 15 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, namun Balikpapan masih zona merah.

“Karena masih ada kasus pasien dalam pengasawan (PDP) nya dan masih ada klaster –klaster belum selesai, ini juga mengingatkan karena masyarakat masih masuk zona merah,” jelasnya.
(Thina)

Editor : lensabalikpapan

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]