Peserta Kaligrafy PPU Ukir Sejarah Terbanyak Masuk Final Cabang Tilawah Belum Berhasil Unggul
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]
lensabalikpapan.com/-Kafilah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang ikut berolomba pada MTQ ke 41 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur telah seluruhnya mengikuti cabang lomba, Pelatih Kaligrafy dan tahfiz Kasmuji dari Pondok Pesantern Bina’ul Muhajirin, Desa Rawa Mulya, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU menyampaikan ungkapan terimakasih disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten PPU, karena telah membiayai peserta untuk menempuh pendidikan di Lemka (Lembaga Kaligrafy) selain itu ia bersyukur Karena pada tahun ini baru pertama kali peserta Kabupaten PPU bisa masuk final langsung sebanyak 5 peserta.
Kafilah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang ikut berolomba pada MTQ ke 41 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur telah seluruhnya mengikuti cabang lomba, Pelatih Kaligrafy dan tahfiz Kasmuji dari Pondok Pesantern Bina’ul Muhajirin, Desa Rawa Mulya, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU menyampaikan ungkapan terimakasih disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten PPU, karena telah membiayai peserta untuk menempuh pendidikan di Lemka (Lembaga Kaligrafy) selain itu ia bersyukur Karena pada tahun ini baru pertama kali peserta Kabupaten PPU bisa masuk final langsung sebanyak 5 peserta.“Dibanding pada MTQ yang lalu peserta PPU hanya masuk satu finalis kaligrafy, semoga ini bisa menjadi motifasi bagi adik-adiknya yang menjadi peserta pada MTQ yang akan dating,’harap Kasmuji.
Dikatakannya, Cabang Naskah putri dan dekorasi putra diperkirakan berpotensi akan menjadi juara satu atau dua, Kasmuji mengaku sebagai pendaping serba guna, selain menjadi pelatih kaligrafy juga melatih tahfiz, berbagai suka duka dijalani, ini menjadi harapan kita juga kepada pemerintah bagi yang telah mengangkat nama kabupaten dengan menjadi juara para peserta agar diberikan bonus bagi mereka yang berhasil juara, supaya lebih termotifasi. Ada empat cabang yang dipelajari dan diperlombakan yakni hiasan mush-haf, kontemporer, dekorasi dan naskah, untuk yang masuk final semua cabang ada didalamnya, bila ada juara yang maju ke tingkat nasional Insya Allah di tahun 2010 mereka akat ikut lomba, dan kebetulan peserta Kaligrafy PPU yang masuk final ini adalah alumnus dari Lembaga Kaligrafy (Lemka) yang pusat pendidikannya di Kabupaten Suka Bumi Jawa Barat, yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten PPU, “Yang masuk final ada 2 dari Binaul Muhajirin, yang dibiayai pemerintah, kemudian 2 lagi biaya sendiri, yaitu peserta asal Kecamatan Sepaku.
Berikut harapan peserta yang masuk final yang di gelar pada Senin 2 September, mereka masing-masing Mukhlisin mewakili cabang kaligrafy dekorasi menuju juara sekaltim, ia mohon doa restu seluruh masyarakat, Nurul Fitri Meidiana asal kecamatan Babulu finalis kaligrafy kontemprer putri memohon dukungan kepada seluruh teman-temannya juga dukungan dan doa dari masyarakat agar menjadi juara Provinsi sehingga dapat menampilkan karyanya yang semaksimal mungkin, Nur Annisa Peserta Kaligrafy Cabang Naskah Putri, Nur Arifah peserta Kaligrafy Cabang hiasan Mush-haf putri, Ahmad Ramadhan Cabang hiasan Mush-haf Putra, Muhlisin cabang dekorasi , Naskah putri Nur Annisa, kontemporer putri Fitri Nurul Meliana. Sementra itu Official khusus bidang Qiraat Muzawwaj dan Murattal Dewasa dan remaja Jumadi, menyebut lomba kiraat muzawwaj masih perlu banyak belajar dan selalu harus belajar karena bila dibanding dengan kemampuan peserta kabupaten lain, peserta PPU masih terbilang jauh tertinggal karena mungkin mereka memang rajin berlatih.“Kelemahan peserta kita ada pada suara, namun segi lagu kiraat dan riwayat, peserta kita sebenarnya termasuk yang diakui di tingkat Provinsi Kaltim, tapi rata-rata kekalahan kita adalah terletak pada suara, peserta kita di cabang muzawwaj, harapan kita mudahan kedepan ini menjadi bahan evaluasi bagi kita di PPU, bagaimana anak-anak ini bisa kita masukkan bagi yang baru lulus SLTA agar masuk di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) yang bisa membina peserta yang akan ikut lomba di Musabaqah Tilawatil Qur’an,” tandasnya.Sebenarnya menurut Jumadi, untuk juara harapan peserta PPU hampir akan menggondol dari semua peserta yang ikut lomba, hanya saja bagaimana agar bisa menampilkan yang terbaik, tapi sesal dia, itulah hasilnya Karena memang itulah faktanya kemampuan peserta PPU, tinggal bagaimana kedepannya harus dilakukan pembinaan yang lebih intensif lagi kepada pesrta, ini supaya kedpannya mampu untuk bersaing di tingkat provinsi bahkan ke tingkat Nasional.
“Kita mengakui bahwa tidak bisa dipungkiri sebagaian dari tampilan peserta lain yang urutan tampilnya mendahului pesrta kita sedikit banyak mempengaruhi psikologis peserta kita sehingga terkadang itu membuat mental mereka down, terkadang kita ingin mengikuti kemampuan mereka namun kemampuan kita tidak mencapai, ini nantinya bisa mempengaruhi dari segi bacaan, namu dari segi lagu bisa bersaing tapi segi suara kadang kita jatuh karena peserta yang menguasi kemampuan suara lebih enak dan gampang memainkan lagunya,” ungkap Jumadi.Semua itu lanjutnya belum bisa disaingi oleh peserta PPU yakni kemampuan suara lebih dari rata-rata ke atas, tapi ia yakin kedepan peserta PPU akan mulai berdaya saing dengan peserta dari daerah lain, kalau bisa kedepannya peserta diharuskan membawa rekaman tampilannya sendiri agar tidak terpengaruh dengan tampilan peserta lain, harus selalu mendengarkan rekaman versinya sendiri, agar tidak terpengaruh dengan tampilan peserta lain pada saat akan tampil dibelakang urutan mereka, tapi kalau bisa tampil urutan lebih dulu sebenarnya tidak menjadi beban bagi peserta. Brikut laporan dari masing-masing official, kegiatan lomba pada Minggu 1 September adalah Tilawah anak-anak atas nama Najwa di Masjid Agung Nurul Falah, Tahfiz 1 juz atas nama Jordan Aljabbar di Masjid Attaqwa, beregu Syarhil Qur’an temaptnya di Gedung Perempuan Berjaya, MMQ di Kantor BKD, Qira’at Muzawwaj di Masjid Alkahfi, untuk golongan tilawah dewasa belum berhasil masuk final, hanya anak-anak 1 peserta masuk final, kiraat muzawwa,1peserta tilawah anak anak atas nama Najwa dan Tahfiz 1 juz atas nama Jordan Aljabbar.
Sumber : humas8 Iskandar
Editor : lensabalikpapan
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
4.5