Jhoni NG: Tanah Di IKN mahal itu wajar,namun jangan membebani pembangunan Ekonomi
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]
lensabalikpapan.com/- Terpilih nya Kalimantan Timur Sebagai ibukota baru , tanah di provinsi ini jadi buruan makelar tanah atau agen properti.
Harganya pun,semakin meningkat.
Kemudian,banyak isu yang menyebutkan bahwa Banyak para pejabat dan pengusaha Memburu tanah disana .
Ketua Komisi 1 DPRD Kota Balikpapan Jhonny Ng sekaligus seorang pengusaha Menjelaskan bahwa Sah-Sah saja ketika Para pejabat dan pengusaha memburu tanah di IKN(Ibu Kota Negara).
“Semua orang punya hak untuk memiliki atau membeli tanah disekitar IKN kalau memang mereka punya uang dari hasi keringat mereka saya pikir itu hal yang wajar karena Kaltim Menjadi IKN , itu hal yang biasa dalam usaha tidak ada salahnya kita punya lahan disana Ujarnya saat ditemui oleh awak media”
Ia sendiri belum mengetahui dimana Letak Pasti IKN,karena belum ada ketentuan Dimana Titik yang akan dibanguna.
Sementara itu ditanya terkait harga Tanah,yang tinggi Ia mengatakan bahwa hal tersebut adalah hal yang wajar,namun jangan sampai membebani masing-masing karena bisa menghambat pembangunan Ekonomi.
“Saya pikir wajar aja kalau harga tanah meroket dan mahal itu dalam bisnis, yang penting jangan membebani masing-masing , Sehingga pembangunan Ekonomi di IKN berjalan terus dari pada gak bisa dibangun Jelasnya”
Menurut Jhony,Diseluruh dunia Ataupun di Indonesia sedang mengalami krisis Ekonomi.
” Sebenarnya kita di hampir , Seluruh dunia dan di Indonesia lagi krisis ekonomi , harusnya di Balikpapan, di PPU , bisa bekerjasama antara pihak pemerintah, pihak swasta Investor yang mau membangun disana dipermudah perijinan nya tanah itu supaya bisa terbangun semuanya kalau gak bisa terbangun karena mahal kan sayang
,Baik pemerintah di Balikpapan atau di PPU kita harus mengundang Investor untuk membangun Kaltim,kalau nanti terlalu banyak aturan yang susah-susah Investor kan gak mau bangun otomatis ekonomi mandek lagi rakyat susah lagi,tidak ada pembangunan ekonomi lagi Tutupnya Panjang lebar”.
(Eci)
Editor : lensabalikpapan
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
5