Kelurahan Muara Rapak Lakukan Pendistribusian Sembako Ke RT Secara Tiga Tahap.

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.26.5″][et_pb_row _builder_version=”3.26.5″][et_pb_column _builder_version=”3.26.5″ type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.26.5″]

lensabalikpapan.com/- Senin (11/5/2020), Pendistribusian bantuan sembako dari pemerintah kota Balikpapan untuk warga terdampak covid-19 mulai didistribusikan.

Terlihat di Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara menerima pendistribusian sembako, hanya saja terkendala tempat penyimpanan logistik.

Lurah Muara Rapak Bima Wibisono mengatakan wilayah Muara Rapak sendiri memang ada keterbatasan tempat logistik, bantuan sosial yang diterima dengan jumlah 3.101 KK.

“Banyaknya jumlah penerima paket
sembako di kelurahan telah di sampaikan ke dinas sosial terkait kondisi kelurahan sejak beberapa minggu lalu, dan juga menyampaikan ke penyedian untuk bisa mengedrop barang secara bertahap, sehingga pendistribusian yang diterima ini dilakukan tiga tahap dengan jumlah masing-masing pendistribusian 1.000 KK”, ujar Bima.

Menurutnya jika yang datang 1.000 paket sembako muat,kami menggunakan ruang pelayanan hingga ruang PKK kelurahan, walaupun ketika hujan kelurahan juga sangat was-was, lantaran ruang PKK sempat kebanjiran karena saluran drainase yang sudah rusak.

Dirinya menyebut akan memanfaatkan gedung di kelurahan untuk penyimpanan 1.000 paket sembako. Diharapkan pembagian awal ini bisa diterima dengan pembagian sistem mulai dari RT 1 sampai RT 24 sesuai urutan RT, kemudian dilanjutkan lagi untuk RT 25 sampai RT seterusnya hingga pembagian selesai.

“Jadi pembagian ini akan dilakukan secara 3 tahap, maka itu kami minta warga untuk bersabar. Dan untuk pendistribusian sembako ini akan dilakukan Senin (11/5) sesuai jadwal sejak pukul 09.00 Wita sampai pukul 16.00 Wita tetapi juga harus melihat cuaca yang masih berubah-rubah,” ucap Bima.

Mekanisme sistem pembagian namtinya akan dilakukan pihak kelurahan bersama tim membawa sembako ke lingkungan RT, sehingga RT ditugaskan untuk mengumpulkan warganya yang sudah terdata dalam data tersebut.

Disamping itu ketua RT untuk dapat mengecek kembali datanya, sehingga ketika data double atau sudah tidak ada warganya, bantuan dapat dikembalikan ke kelurahan.

“Ketika sudah terkumpul dari seluruh RT hasil evaluasi data itu, barulah dilakukan musyawarah kelurahan, supaya yang tadinya tidak masuk namun layak, bisa diakomodir,” paparnya.
(Agustina)

Editor : lensabalikpapan

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]